Mengungkap Jejak Terorisme di Indonesia - Catatanku
Headlines News :
Home » » Mengungkap Jejak Terorisme di Indonesia

Mengungkap Jejak Terorisme di Indonesia

Written By Harmoko, A.Md on Senin, 11 Maret 2013 | 07.04

1362814098494276722 
Internasional .
Kekalahan Amerikan Serikat dari Vietcong, setelah selama delapan tahun berperang di Vietnam yang berakibat sekitar 58.000 tentaranya tewas, 1.000 hilang dan 150.000 terluka menimbulkan satu traumatik Amerika Serikat untuk campur tangan langsung menghadapi Soviet , saat pada tanggal 24 Desember 1979 pasukan Uni Soviet memasuki Afganistan , atas undangan Pemerintah Republik Demokratik Afganistan yang beraliran Marxist-Leninist untuk menumpas Gerilyawan Mujahiddin yang anti komunis.
Walaupun Amerika tidak menghadapi secara langsung, tapi bantuan persenjataan dan dukungan politik dari Amerika Serikat terhadap Gerilyawan Mujahiddin tampak nyata. Bahkan Amerika Serikat memfasilitasi Negara –negara Islam yang ingin memberikan bantuan kepada Gerilyawan Mujahiddin, termasuk pelatihan tempur. Dimana CIA merupakan instruktur penyusupan dalam perang gerilya para mujahid tersebut.
Selain bantuan persenjataan, negara-negara Arab Saudi, Aljazair, Yaman, Pakistan, Filipina , Indonesia dan Malaysia juga mengirimkan sukarelawan-sukarelawan yang langsung terjun kedalam peperangan. Sebagai instruktur para sukarelawan yang semula nyaris tanpa bekal ilmu kemiliteran adalah satuan khusus Dari Negara Paman Sam, bahkan CIA mengambil peran sebagai pengendali semua gerakan perlawanan dari sukarelawan yang berasal dari luar Afganistan. Diantara mereka yang paling fenomenal kemudian adalah Osamah Bin Laden. Sekitar 3.000 mujahid dari Indonesia bergabung dan ikut dilatih bersama mujahid-mujahid dari negara lain.
Sekitar sampai 13 tahun perang berkecamuk di Afganistan, melibatkan banyak mujahid dari berbagai Negara, berakhir dengan ditarik mundurnya pasukan Uni Soviet dari Afganistan, pada tahun 1992 setelah Uni Soviet sendiri runtuh pada tahun 1991.
1362814303478991117
Foto  :  barracudabrigade.blogspot.com

Pecah kongsi antara Amerika Serikat dengan Osamah Bin Laden menjadikan Osamah Bin Laden ancaman bagi Amerika serikat. Dunia Arab merupkan sumber cadangan energi bagi Amerika Serikat, dan Osamah bin Laden merupakan duri yang nyata. Disisi yang lain keinginan Amerika Serikat untuk menjadi Polisi Dunia membutuhkan alasan yang nyata, setelah Perang melawan Narkoba yang dilakukan Ronald Reagan kurang berhasil. Maka Geore Bush merancang musuh baru bagi dunia dengan merancang perang melawan terorisme. Hal itu akan mudah diakukan karena cukup dengan mengkhianati mitranya di Afganistan terorisme akan berjalan dengan sendirinya.

Terorisme di Indonesia.
Pasca perang Afganistan, Indonesia merupakan salah satu Negara di Asia Tenggara yang memiliki veteran militan terbanyak yang pernah mendapat pelatihan dari AS/CIA. LB Murdani yang mengirimkan bantuan persenjataan dan mujahiddin ke Afganistan, kehilangan jejak ribuan veteran Afganistan yang telah kembali ke Indonesia. Perubahan politik Amerika Serikat yang kebetulan menguntungkan posisinya, setelah kedudukannya digeser, menempatkan dirinya sebagai mediator kepentingan Amerika Serikat diIndonesia.

Perburuan terhadap veteran mujahid Afganistan dilakukan bersama Theo Safii, terjadilah apa yang kemudian kita kenal dengan Tragedi Ambon. Tragedi ambon adalah test case terhadap reaksi veteran Mujahiddin, dimulai pada tahun 1998 dan puncaknya pada Januari 1999. Usaha itu berhasil dengan munculnya Veteran Mujahidin pada malam natal th. 2000. Sekligus bersatu dengan Mujahiddin Mindanau, yang banyak didukung Jamaah Islamiyah ( Malaysia ) dengan Veteran Afganistan Asia Tenggara.

Perburuan dalam skala internasional dimulai dengan Rekayasa 11 September 2001, peristiwa WTC yang mendahului pernyataan perang Amerika Serikat terhadap Terorisme Internasional. Diikuti dengan Bom Bali dan seterusnya. Perburuan terhadap Veteran Mujahiddin Afganistan, sebenarnya tidak akan berjalan lama, karena kekuatan mereka tidak seberapa dan mereka tidak mempunyai dana yang cukup. Tapi menciptakan bahaya laten terorisme, itu yang diinginkan Amerika Serikat, bukan tertumpasnya Terorisme.
13628143912116228790 
Gambar  :   www.mindfully.org

Siapa DR Azahari ?
DR. Azahari bukan veteran Afganistan, bergabung ke Mujahiddin Mindanau dan seorang Jamaah Islamiyah. Saat tertembak, terungkap satu fakta dari mana ia mendapatkan biaya operasionalnya selama ini. ( Hasil investigasi seorang komandan salah satu Pasukan Sangat Khusus TNI ) Dalam dunia intelijen, agen yang tidak dibutuhkan keberadaanya harus mati. DR. Azahari ditembak bukan karena dia bagian dari teroris, tapi karena keberadaannya sudah tidak dibutuhkan?

Dengan tertembaknya DR. Azahari, Amerika Serikat pasti sudah menentukan cara lain untuk tetap menjadikan Terorisme sebagai bahaya laten di Indonesia.

Sumber :
dan dari berbagai sumber lain.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatanku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger