Dengan melihat sejarah masa lalu, maka kita akan melihat bagaimana sejarah masa depan.
Karena
begitu pentingnya sejarah, maka tidak jarang penguasa membuat cerita
sejarah dan memutar balikkanya menurut kepentingannya.
Cita
rasa sejarah akan selalu sepadan untuk mempertahankan kekuasaan atau
sekedar membuat opini publik tentang siapa A dan siapa B yang lama
kelamaan mencuci otak masa kini.
Seorang
komentator menulis : "sejarah biarlah sejarah, sekarang adalah
sekarang". Padahal cara pandang demikian akibat dibentuk oleh sejarah
pula.
Begitu
pentingnya sejarah, bertahun dan berabad-abad lamanya para ilmuan rela
hati mengumpulkan data, menggali, dengan anggaran yang tak terhitung
jumlahnya, tujuannya cuma satu : "Menemukan sejarah dan fakta masa lalu"
Kitab
yang paling diagungkan penganutnya, Al-Qur'an, Injil, Wedah, Tripitaka,
Talmud dan lain sebagainya adalah buku sejarah paling populer yang
menjadi pedoman masa kini dan masa depan.
Contoh
paling kecil, ketika kami makan bangku perguruan tinggi, sebuah jurusan
yang identik berbicara tentang teknologi masa depan, untuk pertama
kalinya, kami diperkenalkan dengan sejarah yang menjadi objek konkrit
yang harus didapat jika wisudah. Tentu, yang lain juga tidak jauh beda
bukan ??
Jadi melupakan sejarah sama seperti kacang yang lupa dengan kulitnya.
Perlu diketahui pula bahwa, tolok ukur berhasil dan tidaknya pekerjaan masa kini adalah masa lalu (sejarah).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !